"


Hola! Welcome To blog Yainah~Hafiz~Jangan lupa F0ll0w Ye:)~M@njEc0mEyK-PoP Girlz~

Kekasih(Rasulullah) Tinggalkan Aku Dan Kita


*serious Yainah menangis tatkala terkenang saat ni..

Ada sebuah kisah tentang sebenar-benar cinta yang dicontohkan Allah melalui kehidupan Rasul-Nya

Pagi tu walaupun langit telah mulai menguning..  burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap
pagi tu.....

Rasulullah dengan suara terbatas memberikan khutbah

"wahai umatku kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasihNya"
"ku wariskan 2 perkara pada kalian AlQuran dan Sunnahku"
"barang siapa mencintai sunnahku bererti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintai aku akan masuk syurga bersama-sama aku"

khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang tenang dan penuh minatbmenatap sahabatnya satu persatu.

       Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca
       Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya
       Usman menghela nafas panjang
       Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam

Isyarat itu telah datang saatnya sudah tiba...
"Rasulullah akan meninggalkan kita semua"
keruh hati semua sahabat kala itu
Manusia tercinta itu,
hampir selesai menunaikan tugasnya di dunia

Tanda-tanda itu semakin kuat
Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah
yang berkeadaan lemah dan gayah
ketika turun dari mimbar.

Disaat itu, kalau mampu seluruh sahabat yang hadir disana pasti akan menahan detik-detik berlalu.
Matahari kian tinggi tetapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup sedang didalamnya,
Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat
dan  membasah pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.

Tiba-tiba dari luar pintu, terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.
     "bolehkah saya masuk?" tanyanya
Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk
    "maaflah ayahku sedang demam"
kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup daun pintu.

Kemudian kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah
membuka mata dan bertanya pada Fatimah
    "Siapakah itu wahai anakku?"
   "Tak tahulah ayahku. orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya"
Tutur Fatimah lembut.

Lalu Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan.
seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.

"ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara. Dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut." Kata Rasulullah.

Fatimah punn menahan ledakkan tangisnya
malaikat maut datang menghampiri
Tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.

Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas
langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

  "Jibril jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?"
tanya Rasulullah dengan suara yang amat lemah.
  "pintu-pintu langit telah terbuka lebar menanti kedatanganmu" kata Jibril

Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega. matanya masih penuh keeemasan.

"engkau tidak senang menerima khabar ini?" tanya Jibril lagi.
"khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"
"jangan khuatir wahai Rasul Allah. aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku...
KU HARAMKAN SYURGA BAGI SIAPA SAJA KECUALI UMAT MUHAMMAD TELAH BERADA DI DALAMNYA" kata Jibril

Detik-detik semakin dekat.
saatnya Izrail melakukan tugas

Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh. Urat-urat lehernya menegang.

"Jibril betapa sakitnya sakaratul maut ini"
perlahan Rasulullah mengaduh.

Fatimah terpejam...
Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam
dan Jibril memalingkan muka.

"Jijikkah kau melihatku hingga kau palingkan wajahmu Jibril?"
tanya Rasulullah pada malaikat pengutus wahyu itu.
"Siapakah yang sanggup melihat kekasih allah direnggut ajal" kata Jibril

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik kerana sakit yang tidak bertahankan lagi.

   "ya Allah!! Dahsyat nian maut ini timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku. jangan pada umatku"

Badan Rasulullah mulai dingin.
Kaki dan dadanya sudah tidak bergetar lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu..

Ali segera mendekatkan telinganya.
"uushlikum bis shalati, wa maa malakat aimanukum. Peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah diantaramu."

Diluar pintu, tangis mulai terdengar bersahutan. sahabat saling berpelukan.

Fatimah menutup tangan di wajahnya dan
Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan

"UMMATII... UMMATII...UMMATII..."

dan berakhirlah hidup manusia yang memberi sinaran itu.

ALLAHUMMA SHOLLI 'ALA MUHAMMAD WA BAARIH WA SALIM 'ULAIH..

betapa cintanya Rasulullah kepada kita umatnya....





Terima Kasih Kerana Sudi Membaca Entry Yainah!Like Kalau Suka!

No comments:

Post a Comment